Dari Sudut pandang Islam, sebuah ‘wordview’ bukan sekedar pandangan pikiran terhadap dunia fisik dan keterlibatan manusia secara sejarah , social politik dan budaya di dalam nya, sebagai contoh dalam pernyataan bahasa Arab dari gagasan yang dirumuskan dalam frase “nazrat al-islam li al-kawn”. Pernytaan tersebut kurang tepat jika kita merujuk pandangan hidup secara islam sebagai “nazrat al-islam li al-kawn.”
Hal ini diakrenakan, tidak seperti apa yang dimaksudkan oleh kata nazrat, padangan hidup Islami tidaklah berdasarkan atas spekulasi filosofis yang dirumuskan secra uum dari pengamatan dari data yang dialami secara indrawi, dari penglihatan mata, tidak pula membatasi pada kata ‘kawn’ yang mana adalah dunia yang bisa diamati secara indrawi, dunia dari benda-benda yang tercipta. Jika pernyataan tersebut sekarang digunakan di dunia arab dalam pemikiran para Muslim, hal tersebut hanya menunjukkan bahwa kita sedang berada dalam pengaruh konsepsi modern barat sekuler terhdap dunia yang dibatasi oleh dunia indra dan pengalaman-pengalaman indrawi. Islam tidak mengakui dikotomi terhadap hal yang sacral(berhubungan dengan agama) dan profane(tidak berhubungan dengan agama), pandangan hidup islami melingkupi keduanya ad-dunya dan al-akhirah,yang mana aspek dunya harus berhubungan secara sempurna dan tidak terpisahkan dengan aspek akhirah, dan aspek akhirah mempunyai signifikansi akhir. Aspek dunya dilihat sebagai persiapan untuk aspek akhirah. Segala hal dalam islam pada akhirnya memfokuskan pada aspek akhirat tanpa mengakibatkan meninggalkan atau tidak memikirkan aspek dunya. Realitas/Kenyataan bukanlah apa yang sering didefiniskan dalam kamus bahasa arab sebagai waq’iyyah yang aman menggunakan secara khusus dalam bentuk asal waqi’iy yang sekarang diterima secara umum. Reality/Kenyataan adalah haqiqah, yang secara popular sekarang jarang digunakan karena penggunaan waqi’iyyah yang hanya menunjuk pada kejadian-kejadian factual/nyata. Kejadian nyata hanyalah satu dari aspek dalam haqiqah yang mana melingkupi semua realitas. Terlebih lagi kejadian factual mungkin hanya sebuah aktualisasi dari dari sesuatu yang salah(batil); yang mana realitas selalu merupakan aktualisasi dari sesuatu yang benar(haqq). Apa yang dimaksud worldview, menurut sudut pandang islam yaitu pandangan dari kenyataan dan kebenaran yang muncul sebelum pikiran kita dari mata yang menampilkan semua apa yang ada; karena itu adalah dunia dari keberadaan didalam keseluruhan dari apa yang Islam perlihatkan. Oleh karena itu, ktia mengartika worldview sebagai ru’yat li al-wujud.
Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam (English and Arabic Edition)
No comments:
Post a Comment